Pages

Laman

Sabtu, 16 November 2013

Jenis- Jenis Wacana


Narasi

Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir.
Jenis-jenis narasi :
Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang
Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang..
Narasi artistik adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.


Ciri-ciri Karangan Narasi 

1. Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan. 
2. Dirangkai dalam urutan waktu
3. Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"
4. Ada konfiks. Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks.


Eksposisi

Paragraf Eksposisi adalah paragraf atau karangan yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang sesuatu sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah/ nonfiksi. Sumber karangan paragraf eksposisi ini bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman
Macam macam paragraf eksposisi
1. eksposisi definisi
2. eksposisi proses
3. eksposisi klasifikasi
4. eksposisi ilustrasi (contoh)
5. eksposisi perbandingan & pertentangan, dan
6. eksposisi laporan

Ciri ciri paragraf eksposisi

1. berupa tulisan yang memberikan pegertian dan pengetahuan
2. menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana;
3. disampaikan secara lugas dengan menggunakan bahasa baku
4. Bersifat netral, dalam artian tidak memihak, dan memaksakan sikap penulis terhadap pembaca
5. Penjelasannya bersifat informative
6. Pembahasan masalahnya bersifat objektif
7. Penjelasannya disertakan dengan bukti-bukti yang konkret (tidak mengada-ada)
8. Pembahasannya bersifat logis atau sesuai dengan penalaran

Argumentasi

Kata-kata argumentatif adalah kata-kata yang berarti alasan. Jadi paragraf atau karangan argumentatif adalah suatu karangan yang memberikan alasan kuat dan meyakinkan. Dalam argumentatif, penulis menyampaikan pendapat yang disertai penjelasan dan alasan yang kuat dengan maksud agar pembaca bisa terpengaruh.

Dalam berargumentasi, kita boleh mempertahankan pendapat, tetapi juga harus mempertimbangkan pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapat kita. Penalaran yang sehat dan didukung oleh penggunaan bahasa yang baik dan efektif sangat menunjang sebuah karangan argumentatif.


Ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat karangan argumentasi. sebagai berikut; 

1. Berpikir sehat, kritis, dan logis.
2. Mencari, mengumpulkan, memilih fakta yang sesuai dengan tujuan dan topik, serta mampu merangkaikan untuk membuktikan keyakinan atau pendapat. 
3. Menjauhkan emosi dan unsur subjektif.
4. Menggunakan bahasa secara baik dan benar, efektif, dan tidak menimbulkan salah penafsiran. 

Ciri Pargaraf atau karangan argumentasi 

1.  Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin. 
2. Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain. 
3. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian. 
4. Penutup berisi kesimpulan. 



Persuasi 

Paragraf persuasif adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.

Ciri-ciri paragraf persuasi, yaitu sebagai berikut.

1. Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
2. Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
3. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca
4.  Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
5.  Persuasi memerlukan fakta dan data.

Deskripsi 

Pengertian Paragraf deskripsi adalah paragraf yang berisi penggambarkan suatu objek, tempat, atau peristiwa tertentu kepada pembaca secara jelas dan terperinci sehinggga pembaca seolah-olah mlihat dan merasakan sendiri apa yang dideskripsikan oleh penulis. 

Ciri-ciri  wacana deskripsi : 

1.  Menggambarkan atau melukiskan sesuatu. 
2. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera. 
3. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
4. Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.

Pola pengembangan paragraf deskripsi:

1.Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat.
2.Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis. 
3.Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya

Selasa, 05 November 2013

Beberapa Istilah dalam Akuntansi

(1)Neraca Saldo
Laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode, posisi keuangan yang dimaksud terdiri atas Aktiva (Harta), Kewajiban (Utang), dan Ekuitas (Modal). Neraca saldo merupakan salah satu tahapan yang harus dilalui dalam proses akuntansi (siklus akuntansi

(2)Laporan laba/rugi.
 
Laporan Rugi Laba adalah merupakan laporan akuntansi utama, atau bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.

(3)Gains (Laba)

Setiap keuntungan atau kelebihan pendapat diatas bunga yang berhubungan dengan transaksi dalam waktu tertentu.
Pertambahan aktiva atau pengurangan utang selama periode akibat adanya peristiwa atau transaksi dadakan yang sering terjadi dan tidak berhubungan langsung dengan kegiatan normal perusahaan.
Manfaat yang diperoleh dari transaksi yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu.

(4)Dividen

Sejumlah uait yang berasal dari hasil keuntungan yang dibayarkan kepada pemegang saham perseorangan.
Laba atau pendapatan yang besarnya ditetapkan oleh direksi disahkan oleh rapat umum pemegang saham untuk dibagikan para pemegang saham.

(5)Surat Obligasi (Bond)

Suatu janji tertulis untuk membayar kepada pemegang surat obligasi, sejumlah uang  pada waktu yang ditentukan dengan suatu tingkat bunga yang tercantum pad obligasi tersebut.
Dokumen berharga bermaterai yang diterbitkan oleh sebuah badan usaha & pemerintah sebagai tanda bukti pinjaman jangka panjang.
Kesanggupan seorang yang memberikan jaminan untuk membayar kepada pihak kedua. Apabila pihak ketiga tidak memenuhi kewajiban membayar kepada pihak kedua tersebut..

(6)Pajak pertambahan NIlai (PPN)

Adalah pengusaha yang melakukan kegiatan penyerahan barang kena pajak (BKP) dan atau penyerahan jasa kena pajak (JKP) meliputi baik pengusaha yang telah dikukuhkan menjadi pengusaha kena pajak maupun yang seharusnya dikukuhkan menjadi pengusaha kena tapi belum dikukuhkan

(7)Amortisasi

Penghapusan atau penindakberlakukan surat-surat berharga yang nilainya telah dibayarkan kembali atau telah hilang.
Pembayaran kembali pokok pinjaman dalam bentuk angsuran selama jangka waktu pinjaman.
Sutau prosedur yang diikuti dengan pengalokasian aktiva yang jangka waktu pengurangannya lebih panjang selama periode dimana keuntungan diperoleh.
Nilai yang dibebankan atas penerimaan atau pengeluaran yang terjadi pada masa perhitungan neraca sebelumnya & telah dimasukkan sebagai bagian modal.

(8)Interest (Bunga)

Biaya atas penggunaan uang, yang dinyatakan sebagai suatu persentase per periode waktu pada umumnya satu tahun.
Saham, hak, atau kepemilikan suatu properti.
Uang yang dibayar oleh seorang peminjam kepad yang memberi pinjaman yang ditukarkan dengan hak untuk menggunakan uang pemberi pinjaman.

(9)Depresiasi

Pengurangan nilai kegunaan aktiva tetap karena pemakaian, usia, atau hal=hal lain yang dapat dibebankan  sebagai biaya secara berkala selama umur yang menetapkan dilakukan secara konstan sepanjang  masa kegunaan aktiva tersebut.
(10)Jurnal. 

Pencatatan tentang pendebitan dan pengkreditan secara kronologis dari transaksi keuangan beserta penjelasan yang diperlukan.


(11)Jurnal Pembalik (Reversing Journal/ Reversing Journal Entries) : 

Suatu jurnal/ayat jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya untuk menghapus pengaruh ayat jurnal penyesuaian periode sebelumnya sehingga transaksi-transaksi selanjutnya dapat dicatat dengan tepat dan konsisten.


(12)Jurnal Penutup (Closing Entries/Closing Journal Entries) : 


Suatu tindakan akuntansi pada saat menghitung hasil operasi biasanya pada akhir periode dengan membuat ayat-ayat jurnal untuk memindahkan perkiraan laba/rugi atau perkiraan nominal ke perkiraan modal pemilik (owner equity).

(13)Harta / Aset / Aktiva

Harta adalah benda baik yang memiliki wujud maupun yang semu yang dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta yang tidak berwujud disebut ekuitas / equities yang dapat mendatangkan manfaat di masa depan.

(14)Harta Lancar / Aktiva Lancar / Current Assets

Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.

(15)Harta Investasi / Aktiva Ivestasi / Investment Assets

Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.

(16)Harta Tak Berwujud / Intangible Assets

Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.

(17)Harta Tetap / Aktiva Tetap / Fixed Assets

Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.

(18)Harta Lainnya / Other Assets

Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.

(19)Kewajiban / Hutang / Pasiva / Liabilities

Hutang adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya dalah pembayaran uang, penyerahan barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu. 

(20)Hutang Lancar / Kewajiban Lancar / Current Liabilities

Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.

(21)Hutang Jangka Panjang / Long-Term Liabilities

Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.
(22)Hutang lain-lain / Other Payable

Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.

(23)Modal / Capital

Modal adalah hak milik atas kekayaan dan harta perusahaan yang berbentuk hutang tak terbatas suatu perusahaan kepada pemilik modal hingga jangka waktu yang tidak terbatas. Rumus modal adalah harta atau aset dikurangi dengan kewajiban atau hutang.

Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.
Tambahan :
- Rumus Aktiva —> Aktiva = Kewajiban + Modal

(24)Kewajiban kontinjensi
kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas; atau
kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena: (i) tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber daya yang mengan dung manfaat ekonomis (selanjutnya disebut sebagai “sumber daya”) untuk menyelesaikan kewajibannya; atau (ii) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal. [PSAK 57]
(25)Nota kredit

bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual secara kredit (retur penjualan), atau pengurangan harga faktur karena barang sebagian rusak atau kualitas yang tidak sesuai dengan pesanan. Dalam hal demikian nota kredit dibuat oleh pihak penjual dan dikirimkan kepada pihak pembeli.

(26)Nota Debet

bukti transaksi pengiriman kembali barang yang dibeli (return pembelian), karena sebagian barang yang dibeli ada yang rusak atau tidak sesuai pesanan. Maka, nota debet dibuat oleh pembeli untuk dikirimkan kepada penjual.

Saham yang memberikan hak lebih di atas saham biasa, seperti hak prioritas atas pengembalian modal jika perusahaan dilikwidasi, hak prioritas atas pembagian deviden, serta hak prioritas untuk mengajukan usul dalam rapat umum pemegang saham untuk pencalonan direksi dan komisaris.


(28)Saham Biasa 

Yaitu saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap pembagian dividen dibandingkan dengan saham preferen. Demikian juga terhadap hak atas harta kekayaan perusahaan setelah dilikuidasi.

(29)Nilai Nominal (Nilai Pari)

Yaitu nilai asli suatu surat berharga sebagaimana yang tertulis dalam lembaran surat saham, yang besarnya telah ditentukan dalam anggaran dasar perusahaan bersangkutan; umumnya nilai nominal saham di Bursa Efek Jakarta adalah Rp. 1.000,- namun saat ini perusahaan cenderung menerapkan nilai nominal sebesar Rp. 500,- / saham.

(30)Persediaan

Persediaan adalah barang yang diperoleh perusahaan yang dimaksudkan untuk dijual kembali atau diolah lebih lanjut dalam rangka menjalankan kegiatan usaha normalnya. Persediaan dalam perusahaan pengolahan akan terdiri atas persediaan bahan baku dan bahan pembantu, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.

(31)Wesel bayar (note payable) :

suatu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada atau sampai tanggal tertentu, biasanya disertai dengan penetapan suku bunga tertentu.

(32)Wesel tagih (note receivable ) :

tagihan kepada pihak lain yang didukung dengan janji tertulis untuk membayar.

(33)Beban dibayar di muka (Prepaid Expense) :

Beban yang belum menjadi kewajiban perusahaan untuk membayarnya, tetapi perusahaan sudah membayarnya

(34)Beban yang masih harus dibayar (accrued expenses) :

beban yang sudah terjadi, tetapi belum dibayar. Misalnya, bunga yang masih harus dibayar dan sewa yang masih harus dibayar

(35)posting :

proses pemindahbukuan ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku besar. misalnya pembangunan proyek-proyek pemerintah.

(36)Hak paten (patent) :

hak eksklusif yang diberikan pemerintah kepada pencipta untuk memproduksi dan memasarkan disertai perlindungan hukum dari peniruan dan pemalsuan.


(37)kliring :
 
adalah suatu proses penyelesaian utang piutang dalam lalu lintas pembayaran giral antarbank untuk kepentingan bank dan nasabahnya di Lembaga Kliring (Bank Indonesia) setempat.

(38)Kas (cash) :
 
uang tunai berupa uang kertas atau logam, jumlah tabungan di bank, dan instrument lain yang diterima sebagai setoran oleh bank, seperti cek atau wesel.

(39)Utang hipotek (mortgage payable) :

utang jangka panjang yang biasanya diperoleh dari bank dengan jaminan aktiva tetap tidak bergerak, misalnya tanah dan gedung.

(40)Pendapatan :
 
arus masuk sumber daya ke dalam perusahaan dalam suatu periode dari penjualan barang atau jasa.

(41)Pendapatan diterima di muka (prepaid income) :

pendapatan yang sudah diterima, tetapi belum menjadi hak perusahaan untuk menerimanya pada periode tersebut.

(42)Pendapatan yang masih harus diterima (accrued income) :

pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan, tetapi belum diterima pembayarannya. Misalnya, piutang bunga yang masih harus diterima dan piutang sewa yang masih harus diterima.

(43)Accrual basic 

dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kejadian (bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar).


(44)Cash basic 

dasar akuntansi yang menetapkan bahwa pencatatan transaksi atau peristiwa ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada kas.

(45)Sistem Periodik
Dalam pencatatan sistem fisik, nilai persediaan barang akhir periode diketahui setelah kuantitas barang yang tersedia dihitung secara fisik kemudian dikalikan dengan harga satuan. Harga satuan barang yang digunakan sebagai dasar penilaian persediaan bergantung kepada metode penilaian yang digunakan.

(46)Sistem Perpetual
Dalam sistem perpetual ini berbeda dengan sistem periodik. Pencatatan persediaan pada sistem ini dilakukan setiap terjadi transaksi, jadi penilaian persediaan pada sistem ini bukan mencari persediaan akhir seperti halnya sistem periodik. Dalam hal sistem perpetual penilaian ini digunakan untuk mencari total persediaan yang keluar sesuai harga beli atau disebut dengan harga pokok penjualan.
(47)Perusahaan jasa
 
perusahaan yang menghasilkan dan menjual jasa atau pelayanan yang bersifat bukan barang berwujud fisik kepada pelanggan

(48)Perusahaan dagang
perusahaan yang membeli barang dagangannya dari pemasok dan menjualnya kembali kepada pelanggan tanpa diproses terlebih dahulu atau diubah bentuknya.

(49)Perusahaan industri
perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi suatu produk yang memiliki manfaat, kemudian produk tersebut dijual kepada pelanggan.

(50)Faktur (invoice)

dokumen yang dibuat sebagai bukti penjualan atau pembelian dengan mencantumkan nama pembeli, syarat-syarat, uraian barang, harga, dan perintah pengiriman.


sumber :
 Akuntansi Keuangan Menengah karya Sugiarto