Pages

Laman

Selasa, 23 September 2014

ETIKA PROFESI AKUNTANSI

ETIKA

Etika adalah suatu cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. (sumber : Wikipedia)


Etika berkembang menjadi studi tentang manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan. Selain itu, etika juga berkembang menjadi studi tentang kebenaran dan  ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia. (Sumaryono, 1995)


1. PRINSIP - PRINSIP ETIKA

  • Tanggung Jawab Profesi
Setiap anggota mempunyai tanggung jawab moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Anggota juga harus bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat.

  • Kepentingan Publik
Setiap anggota melayani publik dengan cara menghormati dan menjaga kepercayaan publik. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus harus memenuh tanggung jawab proesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.

  • Integritas
Integritas adalah suatu hal yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk bersikap jujur. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan.

  • Objektivitas
Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya, yang berarti suatu kualitas memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur, tidak berprasangka, serta bebas dari pengaruh pihak lain.

  •  Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus berhati - hati, kompetensi dan tekun, serta mempunyai kewajiban untuk memperthankan pengetahuan dan keterampilan profesional untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional.

  • Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan tugasnya dan tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.

  •  Perilaku Profesional
Setiap anggota harus bertanggung jawab atas reputasi dari profesionalitasnya masing - masing. Kewaiban tersebut harus dilakukan oleh anggota sebagai pertanggung jawabannya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.

  • Standar Teknis 
Setiap anggota harus melaksanakanjasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesionl yang relevan. Standar teknis dan standar profesional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) , International Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang - undangan yang relevan.
2. BASIS TEORI ETIKA

  • Etika Teleologi
Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Dua aliran etika teleologi yaitu ; Egoisme Etis dimana inti pandangan ini adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan kemajuan dirinya. Yang kedua adalah Utilitarianisme , berasal dari bahasa latin utilis "bermanfaat". Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baikjika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja dua orang melainkan masyarakat keseluruhan, "the greatest happinesssof the greatest number" ,kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar. 

  • Deontologi
Berasal dari kata Yunani 'deon' yang berarti kewajiban. Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk, deontologi menjawab; karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan perbuatan kedua dilarang. Yang menjadi dasar baik buruknya adalah kewajiban.Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan salah satu teori etika yang terpenting.

  • Teori Hak
Teori ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan .Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi karena berkaitan dengan kewajiban. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karenaitu sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
  • Teori Keutamaan
Memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara normal.
3. EGOISM

Merupakan suatu bentuk ketidak adilan kepada orang lain. inti daripandangan ini adalah mengejar kepentingan pribadi untuk memajukan dirinya sendiri. Hal seperti ini juga dapat dijadikan satu - satu tujuan dari tindakan moral setiap manusia. Egoism ini baru menjadi persoalan seriusketika seseorang cenderung menjadi hedoistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata -mata sebagaikenikmatan fisik.Fokus dari teori ini adalah One should always act in one's own best interest. Egoism tidakcocok dengan kegiatan manusia sebagai makhluksosial.Egoism tidak mampu memecahkan masalah ketika perselisihan muncul.

Langkah - langkah dalam menciptakan etika bisnis

Dalam menciptakan etika bisnis, Dalimunthe menganjurkan untuk memperhatikan beberapa hal,sbb:

1.Pengendalian Diri ;
artinya, pelaku - pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing - masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Disamping itu pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main curang atau memakan pihak lain dengan menggunakan keuntungan tersebut. Walau keuntungan yang diperoleh merupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaanya juga harus memperhatikan kondisi  masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis oyang "etik"

2. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility);
pelaku bisnis disini dituntut untukperduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk "uang"dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab sosial bisa dalam bentuk kepedulian terhadap masyarakat di sekitarnya, terutama dalam pendidikan, kesehatan, pemberian latihan keterampilan dan lain - lain


Sumber:  
https://docs.google.com/document/d/1dphvBV-ZNOXhN38lWWiRQT7nRrD1Ii9tk0qy86zrpyM/edit?hl=in&pli=1
http://anastasiamonita.blogspot.com/2012/10/egoism.html
http://mariamagustina.blogspot.com/2013/10/gambaran-umum-etika.htmlv