Pages

Laman

Jumat, 21 Oktober 2011

Mengintip kisah sukses H.A.Pramono ( Mas Mono )



“ Hidup adalah perubahan. Manusia dapat berubah nasibnya, jika ia memiliki semangat, kemauan dan tindakan untuk berubah “

Dalam hidup ini tidak ada sesuatu yang instan, artinya, kalau kita ngin SUKSES , kita harus melewati sebuah perjuangan. Nah, perjuangan seperti ini nihh yang mungkin pernah dilewati oleh seorang H.A. Pramono yang lebih akrab kita kenal dengan sebutan Mas Mono. Rupanya nama Mas Mono ini memiliki magnet tersendiri dalam perjalanan bisnisnya lohh.. Lihat saja di wilayah kota Jakarta dan sekitarnya, outlet cabang bisnis kulinernya yang bernama “Ayam Bakar Mas Mono” tersebar dimana-mana. Bukan hanya asal terkenal, tapi memang karna ciri khas ayam bakarnya  yang gurih sampai ke tulang.  Dijamin, ayamnya bakal bikin kita ketagihaaan!!!

Bisnis itu dimulai dari titik paling bawah..

H.A Pramono. Ternyata, bapak kelahiran Madiun 1974 ini hanyalah salah satu dari sekian banyak perantau yang mencoba mengadu nasip di Ibu kota.  Kita semua pasti tau dong,gimana susahnya cari kerja di Jakarta dengan hanya bermodalkan ijazah SMA?? biasanya lowongan yang  ada di perkantoran paling  banter kalau tidak menjadi satpam, ya menjadi office boy. Nah, mas mono ini akhirnya memilih menjadi office boy, kenapa?? karna menurutnya, bila diperbolehkan, ia masih memiliki kesempatan untuk belajar mengetik komputer. Sepengetahuannya, karyawan yang memiliki keterampilan khusus, gajinya lebih gede. Dan ternyata benar, mas mono ini berhasil diangkat menjadi supervisor ditempat ia bekerja berkat ketekunannya. Waah, hebat juga yaa..

Dari berbagai sumber yang saya baca, mas mono juga sempat punya penghasilan tambahan dengan melayani jasa pengetikan skripsi. Meski sudah berusaha keras untuk mendapatkan hasil tambahan, tetapi tetap saja tuntutan ekonomi  berkembang jauh lebih pesat, sehingga membuat mas mono merasa posisinya sebagai karyawan tidak akan bisa menopang..Sampai akhirnya ia memiliki tekad menjadi seorang pengusaha. Namun, bagaimana caranya?? bagaimana memulainya?? Modalpun ia tak punya?! hohoho... 

Tetapi jangan salah, keputusan yang singkat, yang hanya didasari oleh keinginnya bahwa menjadi pewirausaha memiliki peluang lebih banyak untuk kaya jika dibandingkan menjadi seorang supervisor di kantornya, Mas Mono pada awal tahun 2001 keluar dari pekerjaannya, dan optimis untuk menjadi pewirausaha mandiri.  Wah, tidak semua orang loh bisa mempunyai keberanian seperti mas mono ini, mengambil keputusan dengan resiko tinggi. Punya uang Rp.500 rb. Hmm..mas mono memutar otak dengan jual pisang coklat keliling  dari SD ke SD. Dengan omset 15-20rb per hari, jumlah yang sangat kecil jika dibandingkan dengan penghasilan supervisor tentunya, ia memberanikan diri untuk menikah dengan Gadis pilihan hatinya yaitu Nunung, yang memberinya seorang putri bernama Novita Anung Pramono. Wow, gadis yang sangat beruntung memiliki sosok ayah seperti mas mono.

Warung kaki lima dengan standar operasional rumah makan besar..




Berdagang gorengan keliling, mendorong gerobak dari pagi hingga larut, membuat sosok mas mono ini memiliki harapan dan mimpi besar menjadi seorang pengusaha yang sukses. Dan mimpi itu perlahan bak gayung bersambut. Disela sela waktu ia berjualan, mas mono melihat lapak kosong di depan Universitas Sahid di Jln.Prof.Dr.Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan. WOW…lokasi yang sangat strategis pastinya. Mahasiswa, pegawai kantoran, jalan yang hidup, dan masyarakat yang berlalu lalang disekitarnya. Kesempatan ini tidak disia-siakan mas mono. Dengan uang Rp.500rb dan modal nekat ia berfikir untuk berjualan ayam bakar. Selama orang-orang masih suka makan, tidak ada yang salah dengan dagangan ayam bakarnya bukan?

Mas Mono pernah bercerita dalam salah satu situs miliknya,

“Orang tidak tahu dan mungkin tidak mau tahu, ketika memulai usaha ini saya harus ke pasar jam tiga dinihari. Jam empat subuh sudah menyalakan kompor, ketika kebanyakan orang masih tidur. Tapi,yang perlu diingat adalah untuk memulai usaha tidak perlu banyak berpikir, apalagi menghitung rugi laba, yang terpenting adalah melakukan action”

Pertama kali jualan, 5 ekor ayam, dijadikan 20 potong. Berapakah yang laku? Ternyata hanya 12 potong. Awal yang baik untuk sebuah hasil kombinasi antara menu yang enak dan sebuah ketekunan.  Tidak hanya fokus pada rasa dan menu yang ia jual, mas mono ini ternyata sangat paham betul dengan dunia bisnis lho..

“Meskipun warung saya hanya kaki lima, namun saya menerapkan standar operasional rumah makan besar. Karyawan memakai seragam, tidak memelihara kuku panjang, tidak berkumis dan tidak berjenggot,”

wahh…ini nih yang perlu dicontoh..
Mungkin gak yah, kalo standar ini termasuk  kecerdasan dalam berbisnis?? 


Standar yang diterapkan tersebut telah membuat warung Mas mono terlihat berbeda dari warung-warung yang lain. Mas mono juga selalu terbuka menerima kritik dan saran dari para pelangannya yang membuat ia semakin belajar dan terus belajar sampai sekarang. 
Sampai suatu hari, mimpinya menjadi pengusaha sukses semakin terbuka lebar, sejak salah satu pelanggannya yang merupakan pegawai stasiun tv menyarankan mas mono untuk melayani jasa  catering ke stasiun tv tempatnya bekerja. Dan manisnya, tidak perlu menunggu lama mas mono ternyata berhasil menerima proyek tersebut. Berawal dari sinilah Mas mono membentangkan sayap bisnisnya dimana-mana. 13 0utlet lengkap dengan berbagai penghargaan yang di terima, H,A.Pramono kini menjadi salah satu tokoh sukses di Indonesia!


Jadi, apa sih hikmah yang bisa kita ambil dari perjalanan bisnis seorang Mas Mono ini???


Tentunya ada banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah perjalanan bisnis Mas Mono. Mulai dari pandangan hidup, cara berfikir, hingga taktik/kecerdasannya dalam berbisnis. Belajar dari cara ia menata masa depan dan menghadapi segala rintangan yang menghampirinya,  Mas mono adalah seseorang yang memiliki jiwa optimisme yang tinggi, dan tidak takut dengan segala resiko yang akan diterimanya. Dengan sifatnya yang optimis itulah ia berani mengambil keputusan hebat hingga berhasil membawanya menjadi pengusaha yang sangat sukses. OPTIMIS, itu adalah yang terpenting.


Kemudian, jika kita mengingat kata-kata Mas Mono, bahwa.. " untuk memulai usaha, tidak perlu banyak berfikir, apalagi menghitung rugi laba, yang terpenting adalah melakukan action" wahh... ini nih.. biasanya setiap kita ingin membuka usaha ataupun mencoba hal2 baru, yang pertama kita fikirkan adalah, " rugi tidak yaa??" atau  "ahh..resikonya terlalu besar nih.."  Nah, mulai sekarang stop!! and JUST DO IT !! Sebuah pertimbangan memang perlu, tapi itu hanya sebagai pegangan kita dan bukan malah membuat kita ciut ataupun takut untuk melakukan suatu aksi .



Tidak malu untuk mencoba memulai dari bawah. Mungkin itu juga yang ingin disampaikan oleh Mas Mono melalui kisah hidupnya ini. Bahwa untuk menjadi suskses itu memang butuh perjuangan. Kalau kata guru B.indonesia saya dulu, peribahasanya adalah " berakit-rakit kehulu, berenang-renang kemudian" hahaha.. ya, bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian. Sangat berbeda dengan keadaan sekarang yang kebanyakan orang hanya mau merasakan senangnya saja. Apakah anda termasuk kedalamnya??wahh jangan yaa...


Dan yang terakhir adalah kecerdasan dalam berbisnis. Hal ini ternyata sangat penting bagi kita yang ingin memulai suatu usaha/bisnis apapun. Melihat situasi kondisi yang ada perlu untuk menjadi bahan perhitungan kita. Misalnya,lokasi yang strategis, menggunakan modal se efektif mungkin, standar operasional dan lain sebagainya..


Satu lagi, jangan pernah takut untuk BERMIMPI, karna tidak mustahil, ketika anda terbangun, anda benar benar berada pada situasi yang anda impikan itu. 
BRAVO Mas Mono !!! 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar