Pages

Laman

Minggu, 11 Maret 2012

Sistem Perekonomian Indonesia..

Untuk memenuhi tugas mata kuliah softskill kali ini, akan di bahas tentang bagaimana sistem perekonomian di indonesia selama ini. Sebelumnya, kita harus tau tentang sejarah perekonomian indonesia dan hal hal apa saja yang berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia..

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA

Berbicara tentang sejarah perekonomian di Indonesia, kita tentu ingat bahwa bangsa ini adalah bangsa yang pernah di jajah oleh beberapa negara besar. Apa pemicunya? Salah satunya adalah diketahui bahwa negara ini memiliki wilayah geografis yang sangat strategis dan efektif untuk dijadikan jalur perdagangan yang pada saat itulah awal dari sistem perekonomian Indonesia berkembang .Salah satu negara penjajah yang berhasil memberikan kontribusinya adalah Belanda yang selama 350 tahun menjajah, mereka berhasil menguasai rempah-rempah yang menjadi kekayaan bangsa kita saat itu.

Memasuki masa masa pasca dideklarasikannya kemerdekaan Indonesia, yaitu sekitar tahun 1945-1950, ternyata perekonmian kita semakin buruk. Apa penyebabnya? tidak lain diantaranya adalah  tingginya inflasi yang pada saat itu terjadi karena adanya peredaran lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Padahal, menurut teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar dapat mempengaruhi kenaikan tingkat harga. Selain itu, perekonomian memburuk juga karena eksploitasi besar-besaran, kas negara kosong, dan juga karena Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negri RI. 

MASA DEMOKRASI LIBERAL (1950-1957)


Memasuki masa demokrasi liberal di Indonesia , saat itu perekonomian diserahkan pada pasar, padahal pengusaha pribumi kita masih lemah dan dapat dikatakan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Akibatnya, sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian bangsa kita yang baru merdeka.

Lalu, apa saja usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi Indonesia saat itu??

1. Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang (sanering) 20 Maret 1950, untuk mengurangi jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun.
2. Program Benteng (Kabinet Natsir)
3.Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU no.24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.
4.Sistem ekonomi Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yang diprakarsai Mr Iskak Cokrohadisuryo
5.Pembatalan sepihak atas hasil-hasil Konferensi Meja Bundar, termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda.


MASA DEMOKRASI TERPIMPIN (1959-1967)

Kita tentu pernah mendengar istilah “dekrit presiden 5 Juli 1959”. Nah, pada saat itu Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan membentuk struktur ekonomi Indonesia yang menjurus pada sistem etatisme yang artinya, segala-galanya diatur oleh pemerintah. Dengan adanya sistem ini, tentu diharapkan akan membawa kita pada kemakmuran bersama dan kesetaraan sosial, politik,dan ekonomi (mengikuti Mazhab Sosialisme). Namun ternyata, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia.

KEBIJAKAN EKONOMI PADA MASA ORDE BARU

Pada awal orde baru, program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650 % per tahun. Artinya, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi prioritas utama.


Sistem ekonomi campuran dipilih dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Kenapa? Karena melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha pribumi kita kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme yang tidak kunjung memperbaiki keadaan. Ini merupakan praktek dari salah satu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas. Jadi, dalam kondisi-kondisi dan masalah-masalah tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri. Misalnya dalam penentuan UMR dan perluasan kesempatan kerja. Ini adalah awal era Keynes di Indonesia. 

EKONOMI INDONESIA ERA REFORMASI


Pemerintahan Habibie

Era reformasi yang kita kenal pada masa pemerintahan Habibie ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan Dana Moneter Internasional untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi, antara lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs rupiah. Malah presiden terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati.

Pemerintahan Megawati Soekarnoputri

Masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan ekonomi antara lain :
Meminta penundaan pembayaran utang dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri.Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan .Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi.

PEMERINTAHAN INDONESIA BERSATU

Kabinet Indonesia Bersatu adalah kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Pada periode ini, pemerintah melaksanakan beberapa program baru yang dimaksudkan untuk membantu ekonomi masyarakat kecil diantaranya Bantuan Langsung Tunai (BLT), PNPM Mandiri dan Jamkesmas. Pada prakteknya, program-program ini berjalan sesuai dengan yang ditargetkan meskipun masih banyak kekurangan disana-sini.

Pada periode pemerintahan Indonesia bersatu jilid II SBY-Boediono (2009-2014), pemerintah menetapkan empat kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional negara yaitu :
1. BI rate
2. Nilai tukar
3. Operasi moneter
4. Kebijakan makroprudensial untuk pengelolaan likuiditas dan makroprudensial lalu lintas modal.

Dengan kebijakan-kebijakan ekonomi diatas, diharapkan pemerintah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara yang akan berpengaruh pula pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat Indonesia.

SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI INDONESIA

1950 - 1959       : Sistem Ekonomi Liberal
1959 - 1966       : Sistem Ekonomi Etatisme
1966 - sekarang : Sistem Ekonomi Pancasila/Demokrasi


Sistem Perekonomian
Sistem Ekonomi Indonesia
Landasan Ekonomi Indonesia
Yaitu cara suatu bangsa/negara untuk mengatur kehidupan ekonominya agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Sistem Demokrasi Ekonomi / Ekonomi Pancasila , yaitu sistem ekonomi yang berasal dari rakyat,oleh rakyat,dan untuk rakyat.

UUD 1945 hasil amandemen yang disahkan MPR pada 10-08-2002, yaitu: pasal 33 ayat 1,2,3,4.




SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA


Sistem perekonomian indonesia bisa dikatakan tidak mengacu kepada dua kekuatan besar yang saling berlomba saat ini, yakni sistem ekonomi kapitalis yang berlandaskan liberalisme dan sistem ekonomi sosialis yang berlandaskan komunis.

Kedua sistem ekonomi tersebut bisa dikatakan tidak mewakili sistem hidup masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia merancang sendiri sistem perekonomiannya yang sesuai denga budaya bangsa Indonesia sendiri.

Di indonesia sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.


Macam – Macam Sistem Ekonomi
Definisi & Ciri-ciri
1.Sistem Ekonomi Tradisional
-Sistem ekonomi yang masih terikat dengan adat istadat kebiasaan dan nilai budaya setempat.
-Ciri-Ciri :
1. Alat produksi sederhana
   2 Jumlah barang/jasa rendah
   3. Produktivitas rendah
   4. Masih barter
   5. Kegiatan ekonomi umumnya dibidang pertanian
   6. Masyarakat sulit menerima perubahan

2.Sistem Ekonomi Kapitalis

-Sistem ekonomi yang memberi kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan usaha sesuai keinginan dan keahliannya.
-Ciri-Ciri
   1.Hak milik perorangan diakui
   2.Individu bebas melakukan kegiatan ekomomi
   3.Jenis,jumlah,dan harga barang ditentukan kekuatan pasar
   4.Adanya persaingan bebas
   5.Kegiatan ekonomi(produksi,distribusi,dan 6.konsumsi) diserahkan kepada swasta.
7.Misalnya Amerika Serikat dan Eropa

3.Sistem Ekonomi Sosialis (ETATISME)

-Sistem Ekonomi yang seluruh kegiatan Ekonominya direncanakan,dilaksanakan,dan diawasi  oleh pemerintah secara terpusat.
-Ciri-Ciri
   1.Alat-alat dan faktor produksi dikuasain negara
   2.Kegiatan Ekonomi sepenuhnya diatur negara
   3.Harga barang/jasa ditentukan pemerintah
   4.Hak milik perorangan tidak diakui
5.Misalnya: Kuba,Korea,Eropa Timur,dan RRC
4.Sistem Ekonomi Campuran
-Gabungan dari sistem perekonomian Liberal dan sosialis.
-Ciri-Ciri
  1.Pemerintah dan swasta bersama dalam  melakukan  kegiatan ekonomi
  2.Negara menguasahi sektor usaha vital dan mengendalikan perekonomian
  3.Perorangan diberi kebebasan untuk berusaha diluar sektor vital
  4.Pemerinta berperan membina dan mengawasi swasta
  5.Hak milik perorangan diakuidan penggunaannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum


Tidak ada komentar:

Posting Komentar